
Petugas menyiapkan dosis vaksin untuk imunisasi pada anak di Posyandu Kuncup Melati, Kelurahan Tambakrejo, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (16/4/2025). Pada pekan Imunisasi Duni yang dicanangkan 23-30 April 2025 untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi bagi kesehatan. Selama siklus hidupnya balita dan anak-anak akan mendapatkan imunisasi lengkap terdiri dari vaksin hepatitis, polio, campak, BCG, MMR, dan Rotavirus. Kompas/Raditya Mahendra Yasa 16-04-2025 *** Local Caption ***
KLB Campak di Sumenep: 2.035 Kasus dan 17 Kematian, ORI Dimulai
wongjateng.com – Kabupaten Sumenep, Madura, saat ini tengah dilanda Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat merebaknya penyakit campak. Data per 17 Agustus 2025 menunjukkan total 2.035 kasus positif dengan 17 orang meninggal. Sebaran kasus dan korban ada di 26 kecamatan.
Untuk merespons krisis ini, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa telah mengirim 9.825 vial vaksin Measles-Rubella (MR) ke Dinas Kesehatan Sumenep. Vaksinasi massal atau Outbreak Response Immunization (ORI) direncanakan berlangsung mulai 25 Agustus sampai 14 September 2025 di 26 puskesmas.
Juru bicara Pemprov juga menyebutkan bahwa salah satu motivasi ORI ini adalah untuk membentuk herd immunity di tengah ancaman penularan campak yang diketahui sangat cepat.
Langkah Cepat dan Koordinasi Lintas Sektor Percepat Penanganan
Pemprov Jatim tidak bekerja sendiri. Mereka melibatkan Kemenkes, LMKN, WHO, dan UNICEF untuk memperkuat langkah respons. Selain itu, dilakukan juga On-the-Job Training (OJT) untuk petugas epidemiologi di puskesmas agar lebih andal melakukan penanganan.
Rakor dengan ormas, dan MUI juga digelar untuk menyatukan sikap sosial masyarakat dalam menyikapi KLB ini. Pemprov juga sedang merumuskan strategi rujukan ke RS terdekat dan membantu distribusi vaksin ke wilayah terpencil.
Dihantui Penularan Tinggi, ORI diharapkan Capai Herd Immunity
Campak memang penyakit yang mudah menular, dengan tingkat reproduksi mencapai 17 hingga 18 orang per kasus. Agar luas penyebaran dicegah cepat, ORI diperlukan untuk membentuk kekebalan komunitas secara cepat.
Selain vaksinasi, edukasi tentang gejala (seperti demam tinggi, ruam), isolasi mandiri, serta suplementasi vitamin A menjadi bagian dari protokol sanitarian lokal untuk menekan laju penularan.
Tantangan Geografis dan Strategi Lokal untuk Menekan Kematian
Wilayah Sumenep yang terdiri dari daratan dan pulau membuat penyebaran campak sulit dikendalikan. Pencatatan menyebut sebagian besar korban meninggal anak-anak, karena fasilitas kesehatan jauh dan kurangnya kesadaran akan awal gejala.
Surveilans aktif dipertajam dengan melibatkan relawan desa dan tokoh lokal. Upaya hospital record review juga diterapkan agar kasus kematian campak tidak terlewatkan dan mendapat tindakan cepat.
Penutup
Kesimpulan
KLB campak di Sumenep telah merenggut 17 nyawa dari 2.035 kasus. Pemprov Jatim bergerak cepat dengan mengirim 9.825 vaksin MR dan melakukan ORI, sambil memperkuat koordinasi lintas sektor untuk tanggap darurat.
Harapan
Semoga ORI membentuk kekuatan komunitas terhadap campak. Semoga cepat berlalu, dan sistem kesehatan lokal semakin siap menghadapi KLB atau wabah lain di masa depan.