
Festival Dimulai: 15 Desa Bersatu di Tengah Semangat Merah Putih
wongjateng.com – Festival Semarak Kemerdekaan di Kecamatan Kerambitan resmi dibuka pada Kamis malam, 14 Agustus 2025, di Lapangan Desa Kerambitan. Acara ini melibatkan 15 desa yang berkolaborasi menyemarakkan peringatan HUT RI ke‑80.Pembukaan dilakukan oleh Wakil Bupati Tabanan, I Made Dirga, melalui simbolis pemukulan kulkul yang disaksikan pejabat lokal, termasuk Forkompimcam serta tokoh adat seperti Panglingsir Puri Agung Kerambitan.
Dalam sambutannya, Dirga menekankan bahwa festival ini adalah refleksi dari semangat gotong royong untuk mewariskan semangat heroik para pahlawan. “Mari bersama wujudkan Tabanan Era Baru yang aman, unggul, madani melalui kebersamaan seperti ini,” ujarnya penuh makna.
Rangkaian Acara: Dari Seni Tradisional sampai Kuliner Interaktif
Festival ini dirancang kaya acara agar merata dinikmati seluruh lapisan masyarakat. Malam pertama menghadirkan tarian pendet Puri Agung Kerambitan, diikuti oleh parade seni tradisional dan lawakan khas Bali dari Kak Petruk CS serta artis pop Bali, YS Bali.
Hari Jumat (15/8) dimeriahkan dengan penampilan band lokal seperti My Friends dan GMT Band, serta grup Perbekel Kerambitan. Sabtu (16/8) penuh aktivitas dengan pawai pelajar SMP Negeri 1 Kerambitan, lomba karaoke antar desa, hingga penampilan Dewi Pradewi dan Mang Trianti.
Puncaknya pada Minggu (17/8): pagi diawali upacara bendera di Pantai Pasut, dilanjutkan sore hari dengan jalan santai, senam PKK bagi lansia, dan lomba tradisional seperti tarik tambang dan ngejuk kucit—ditutup dengan pertunjukan tari joged dan hiburan musik.
Spirit Kebersamaan: Gotong Royong Antardesa dan Dukungan Penuh
Festival ini bukan sekadar hiburan, melainkan cerminan nyata dari kebersamaan 15 desa Kerambitan. Ketua Panitia, I Made Suryana, menyampaikan rasa bangganya atas dukungan penuh yang melibatkan pemuda, pemerintah desa, camat, hingga sponsor lokal. “Semua ini tercipta karena semangat gotong royong. Semoga terus terjaga,” ujarnya.
Kolaborasi ini juga memperlihatkan potensi besar yang tersembunyi—usahawan kuliner lokal bekerja sama menampilkan produk unggulan setiap desa, membuka peluang promosi budaya dan ekonomi kreatif berbasis komunitas.
Pembelajaran Budaya Lewat Festival: Warisan untuk Generasi Muda
Festival ini memberi peluang unik untuk memperkuat identitas budaya Kerambitan melalui kreativitas dan warisan seni. Dengan melibatkan sanggar seni dan sekolah—menampilkan tari, musik, dan kesenian khas lokal—generasi muda mendapat ruang untuk belajar dan bangga akar budaya mereka.
Selain itu, kegiatan seperti pameran kuliner dan lomba antar desa menumbuhkan rasa kompetitif sehat dan menjaga agar kearifan lokal tetap relevan di era modern ini.
Dampak Jangka Panjang: Festival sebagai Ajang Bangun Desa
Festival seperti ini punya potensi jauh lebih besar dari sekadar acara tahunan:
-
Penarik wisata lokal dan nasional – Diharapkan Kerambitan bisa menjadi destinasi wisata budaya unggulan.
-
Penguatan ekonomi lokal – UMKM desa dan produk kuliner tradisional mendapatkan exposure.
-
Model pembangunan partisipatif – Festival ini menjadi template berbasis masyarakat yang bisa diadaptasi oleh desa lain.
Penutup Reflektif
Festival Semarak Kemerdekaan di Kerambitan bukan sekadar selebrasi HUT RI ke-80—melainkan bukti kuatnya tradisi gotong royong dan kebersamaan antardesa. Dari seni budaya hingga kegiatan sehari-hari, festival ini menghidupkan kembali semangat kemerdekaan dalam wujud yang paling riil.
Ringkasnya
Festival Semarak Kemerdekaan Kerambitan mempertemukan 15 desa dalam pagelaran seni, lomba tradisional, dan kebersamaan publik. Ini bukan hanya acara tahunan, tapi simbol semangat persatuan dan kultural yang patut dipertahankan dan ditingkatkan.