
Momen Dramatis saat Megawati Tunjuk Hasto Lagi Sebagai Sekjen PDIP
wongjateng.com – Pada Kamis, 14 Agustus 2025, suasana di kantor DPP PDIP Menteng mendadak menjadi sorotan publik. Megawati Soekarnoputri secara resmi melantik kembali Hasto Kristiyanto sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP periode 2025‑2030.
Wakil Sekjen Komunikasi PDIP, Adian Napitupulu, bercerita salah satu momen paling menarik terjadi ketika pembacaan nama pengurus berlangsung. Ketika wakil sekjen bidang kesekretariatan dan Ketua DPP bertanya ke Megawati soal siapa Sekjen, hanya dijawab singkat, “Ya Mas Hasto”—lalu disambut tepuk tangan dan sorak sorai dari seluruh hadirin.
Dalam momen berbeda, Ganjar Pranowo memberi insight tambahan soal pembekalan sebelum pelantikan. Menurut Ganjar, Megawati memulai acara dengan berbagi pandangan soal situasi politik Indonesia saat ini sebagai pengantar sebelum Hasto dilantik kan melalui rapat pleno DPP PDIP yang juga melibatkan pelantikan jajaran pengurus lain—sebuah momen tanpa basa-basi, tapi penuh makna politik dan simbol soliditas partai.
Kenapa Ceritanya Jadi Sorotan?
Pertama, penunjukan ini datang setelah amnesty yang diberikan kepada Hasto usai terjerat kasus korupsi. Dengan status Klemensi, Hasto dibebaskan dan kembali ke lingkup politik aktif, yang membuat penunjukannya sebagai Sekjen kembali menyedot perhatian publik luas.
Kedua, pengangkatan ini bukan sekadar seremoni. Megawati sebagai Ketum PDIP menunjukkan kewenangannya yang kuat untuk menentukan struktur kepemimpinan internal partai—penunjukan Sekjen adalah sepenuhnya domain beliau, tak ada campur tangan eksternal.
Ganjar menguatkan hal ini dengan menekankan soal pembekalan politik dan suasana internal partai sebelum pengumuman—menandakan bahwa penunjukan adalah keputusan matang, bukan spontan.
Ketiga, cara penunjukan yang simpel dan lugas justru mempertegas citra Megawati sebagai pemimpin yang tegas dan langsung ke poin. Sekali jawab “Ya Mas Hasto”, keputusan dianggap jelas, tanpa kontroversi atau drama birokrasi bertele-tele.
Apa Kata Ganjar soal Momen Itu?
Ganjar Pranowo memberi komentarnya: penunjukan kembali Hasto sebagai Sekjen sepenuhnya merupakan kewenangan Megawati. Ia menyatakan bahwa sebelum pelantikan resmi, Megawati memberi pembekalan soal situasi politik Indonesia secara terbuka—yang menurut Ganjar, menunjukkan betapa pentingnya moment itu bagi internal partai.
Kalimat Ganjar itu menambah lapisan: bukan hanya status dan legalitas Hasto saja yang penting, tapi juga sinyal politik bahwa PDIP masih solid dan memiliki arah yang jelas menjelang periode kepengurusan 2025‑2030.
Penutup: Simbol Kekuatan dan Kontinuitas PDIP
Penunjukan kembali Hasto Kristiyanto sebagai Sekjen PDIP bukan hanya soal struktur organisasi. Itu adalah simbol kuat: PDIP tetap solid, keputusan ditentukan Megawati, dan struktur partai siap menghadapi tantangan politik masa depan.
Begitu sederhana dan dramatis momen itu saat Megawati bilang “Ya Mas Hasto”—menciptakan suasana hangat sekaligus tegas. Ganjar menyampaikan bagaimana moment tersebut bukan sekadar pelantikan, tapi juga refleksi kekuatan internal PDIP dan kesiapan ideologisnya.
Sebagai penutup, momen “momen Megawati tunjuk Hasto jadi Sekjen PDIP lagi” menjadi penegas bahwa PDIP tetap punya kompas politik yang jelas, dan kepemimpinan Megawati tetap menjadi pilar utama dalam struktur dan strategi partai ke depan.