
Mutasi Besar Panglima TNI — Brigjen Faisol Ditunjuk Jadi Kasdam Siliwangi
wongjateng.com – Pada 20 Agustus 2025, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto merilis SK Mutasi Pati TNI (Nomor Kep/1102/VIII/2025) yang mencakup rotasi besar terhadap 410 perwira tinggi. Salah satu yang menarik perhatian publik adalah kenaikan Brigjen TNI Faisol Izuddin Karimi sebagai Kepala Staf Kodam III/Siliwangi (Kasdam).
Sebelum menduduki jabatan ini, Faisol menjabat sebagai Danrem 061/Surya Kencana (Bogor). Namun kini, posisi itu dialihkan ke Kolonel Inf Thomas Rajunio yang sebelumnya menjabat sebagai Danrindam Jaya. Pergantian ini memperkuat dinamika struktural di Kodam Siliwangi, pusat pertahanan strategis Jawa Barat.
Kiprah Faisol: Dari Paspampres hingga Menjabat di Siliwangi
1. Jejak Karier di Paspampres
Faisol pernah menjadi Komandan Grup A Paspampres, yang bertanggung jawab langsung terhadap pengamanan Presiden dan keluarga—jabatan bergensi yang hanya diemban personel dengan rekam jejak prestasi tinggi.
2. Transisi Karier Hingga Menjadi Kasdam
Setelah tugasnya di Paspampres, Faisol dipercayakan sebagai Danrem di Bogor. Mutasi ini menandai penghargaan atas kompetensi dan loyalitasnya dalam kancah militer. Kini pengangkatannya sebagai Kasdam III/Siliwangi memposisikannya lebih strategis sebagai wakil Pangdam dalam mengawal pertahanan regional.
3. Strategi dan Leadership yang Dibawa
Perannya sebagai Kasdam menuntut kolaborasi erat dengan Pangdam dan pemangku keamanan Jawa Barat. Tantangannya menyangkut operasional militer, kesiapsiagaan bencana, serta penciptaan sinergi dengan pemerintah daerah—kunci untuk stabilitas regional.
Rekonstruksi Organisasi Kodam Siliwangi dan Dampaknya
1. Sinergi Pejabat Baru
Rotasi anggota kunci membawa visi segar dalam manajemen Kodam III/Siliwangi. Kolonel Thomas menggantikan Faisol sebagai Danrem Bogor, sementara Faisol mengemban tugas lebih besar sebagai Kasdam. Pergeseran ini diharapkan mendongkrak efektivitas struktural dan respons militer regional.
2. Motivasi dan Resiliensi Organisasi
Mutasi masif ini—melibatkan ratusan pejabat—lihatkan Panglima TNI menata karier personel secara dinamis. Praktik ini juga penting untuk regenerasi dan menjaga adaptabilitas organisasi terhadap situasi geografis dan politis yang cepat berubah.
3. Implikasi Regional
Sebagai Kasdam, Faisol akan terlibat dalam koordinasi bersama Pemprov, Kapolda, dan instansi lain. Perlahan, perannya bisa memperkuat sinergi TNI dengan masyarakat sipil, terutama terkait keamanan publik dan bencana alam.
Pesan Strategis dari Mutasi Ini
1. Peneguhan Nilai Profesionalisme
Pengangkatannya menjadi bukti bahwa anggota TNI yang memiliki track record tangguh—seperti pengabdian di Paspampres—dihargai melalui promosi jabatan strategis. Ini motivasi penting bagi perwira muda.
2. Kepemimpinan yang Teruji
Dari melindungi kepala negara hingga mengamankan wilayah, Faisol terbukti memiliki kemampuan adaptasi tinggi. Posisi barunya memperkaya kapabilitas perencanaan dan manajemen pertahanan di level strategis.
3. Sinergi Sipil-Militer
Dengan jabatannya, Faisol dapat membangun jembatan antara militer dan lembaga pemerintah daerah, memperkuat kerjasama multi-sektoral dalam menghadapi tantangan kontemporer—mulai dari penanganan bencana hingga penegakan keamanan.
Penutup
Ringkasan Mutasi dan Peran Kunci Brigjen Faisol
Mutasi Panglima TNI musim ini menggeser Brigjen Faisol dari Danrem Bogor menuju jabatan strategis sebagai Kasdam III/Siliwangi. Langkah ini menegaskan profesionalisme struktur TNI dan membuka peluang baru bagi kontribusi strategis di wilayah Jawa Barat.
Harapan untuk Stabilitas Regional & Kepemimpinan Adaptif
Semoga Brigjen Faisol bisa menjalankan perannya dengan kapabilitas, integritas, dan ketangkasannya. Harapan besar tertuju pada kepemimpinannya dalam memperkuat kesiapsiagaan militer dan sinergi kebangsaan di wilayah yang punya posisi vital secara ekonomi dan politik.